THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

LIFE ISN'T MOVIE

Pages

Selasa, 19 Juni 2012

AGRESI

Agresi merupakan tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang atau kelompok terhadap orang atau kelompok lain yang sejatinya dilakukan dengan sengaja.


Perspektif Agresi menurut para ahli:
  1. Perspektif Biologis
Menekankan pada tingkah laku hewan sebagai rujukan tingkah laku manusia karena agresifitas manusia sama halnya dengan agresifitas hewan dan fungsi-fungsi alami organ tubuh. Jadi pada perspektif ini menyimpulkan bahwa agresifitas merupakan hal yang alami (Konrad Lorenz)
  1. Perspektif Psikoanalisis
Perspektif ini melihat agresi merupakan bagian dari insting yang merupakan bawaan alami manusia. Dan dalam perspektif ini insting dibagi menjadi 2 jenis yaitu : insting untuk hidup =eros (tolong-menolong) dan insting mati = tanathos (melukai). (Sigmund Freud).
  1. Perspektif Behavioristik
Pada perspektif ini melihat bahwa perilaku agresi adalah salah satu bentuk tingkah laku yang rumit. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran, yang artinya bahwa agresivitas tidaklah alami. Jadi perspektif ini menjelaskan bahwa agresi merupakan tingkah laku sosial yang dipelajari. (Bandura)

Jenis-jenis Agresi menurut Myers :

  • Agresi Rasa Benci = Agresi Emosi (Hostile Aggression)

          Adalah ungkapan rasa marah yang ditandai dengan emosi yang tinggi. Dimana pelaku hanya bertujuan untuk melampiaskan emosinya akan tetapi pelaku tidak memikirkan dampak dari perbuatannya dan ia tidak perduli karena hanya melampiaskan emosi.
  • Agresi sarana mencapai tujuan (instrumental Agression)


          adalah suatu perilaku yang menggunakan agresi untuk memperoleh tujuan praktis dengan melukai orang lain. Akan tetapi dalam agresi ini tidak disertai emosi dan biasanya antara pelaku dengan korban tidak ada hubungan pribadi. Karena agresi merupakan sarana untuk mencapai tujuan.



Contoh Kasus Agresi Dipengaruhi Media Massa


Seorang bocah SD di Cinere, Depok, umur 12 tahun – mungkin kelas 6 SD – melakukan penusukan pada teman sekolahnya hanya gara-gara HP. Korbannya bernama Syaiful, juga berumur 12 tahun, nyawanya berhasil diselamatkan karena tubuhnya diitemukan seorang tukang sampah di selokan, lalu segera dilaporkan dan dibawa ke rumah sakit. Sampai saat ini Syaiful masih dirawat karena luka di tubuhnya cuktp par`h. Setelah berhasil diselamatkan, Syaiful mengaku siapa yang berusaha membunuh dirinya.
Kejadiannya berawal ketika Syaiful kehilangan sebuah HP. Entah bagaimana ceritanya, diduga pencuri HP adalah si “X”, sebut saja demikian. Syaiful kemudian melaporkan perbuatan X kepada gurunya. Guru berusaha untuk menengahi kasus pencurian itu dan berencana untuk memanggil keduanya.
Sayangnya, maksud baik sang guru belum terlaksana, si X sudah keburu mengajak Syaiful ke suatu tempat yang sepi yang memang sudah direncanakannya. Di tempat itulah, kemudian tanpa didahului pertengkaran, si X yang memang sudah membawa pisau belati besar di dalam tas sekolahnya, menusuk Syaiful. Ada sejumlah 8 tusukan keji dihunj`mkan ke tubuh Syaiful di bagian perut, paha betis, tangan. Semua tusukan itu telbus bahkan usus Syaiful sampai terburai.
Setelah yakin Syaiful mati, si X kemudian menyeret tubuhnya ke selokan dan membuangnya ke dalam selokan agar tak mudah ditemukan. Jika saja tak segera ditemukan tukang sampah yang membersihkan selokan, mungkin saja Syaiful menemui ajalnya. Pihak RS menyatakan sedikit saja terlambat diselamatkan, nyawa Syaiful melayang. Saat ini kondisinya masih cukup kritis di RS Fatmawati.




ANALISIS


Pada kasus yang terjadi diatas menandakan bahwa media massa sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku agresi pada diri individu. Dimana dalam kasus tersebut anak yang berusia 13 tahun dapat melakukan suatu tindakan penusukan kepada temannya sendiri yang secara logika tidak mungkin anak dalam usia sedini ini melakukan hal tersebut. Hanya karena sering melihat informasi pembunuhan, penganiayaan dan penyiksaan serta film action yang terdapat di media elektronik. Yang mengakibatkan anak tersebut meniru tindakan yang ada di film tersebut tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya.

Apabila kita hubungkan dengan agresi, kita dapat menyimpulkan bahwa tindakan anak tersebut sudah termasuk ke dalam perilaku agresi, karena anak tersebut dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai koban. Yang mengakibatkan kerugian pada korban. Perilaku agresi yang muncul pada diri anak tersebut diakibatkan adanya rasa frustasi yang terjadi pada anak tersebut yang dikarenakan gagal dalam mencapai tujuan untuk mencuri handphone milik orang tua korban. Yang mengakibatkan anak tersebut (pelaku) nekat untuk melampiaskan emosinya dengan cara yang bisa dibilang cukup sadis yaitu dengan cara menusuk sebanyak delapan kali pada tubuh korban yang mengakibatkan korban kritis.

Dan dalam kasus ini juga semakin menguatkan bahwa agresi merupakan perilaku yang dipelajari. Sesuai dengan prespektif behavioris dari Bandura yang menyatakan bahwa perilaku agresi merupakan hasil dari proses belajar sosial melalui pengamatan terhadap dunia sosial. 

0 komentar:

Animasi

My Friends

visitor

Web Counter Code